Jumat, 23 Juni 2017

Makna, Hakikat dan Hikmah dari Hari Raya Idul Fitri

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh...Hai akh, hai ukh, apa kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin... Kali ini kita akan membahas tentang Makna, Hakikat  dan Hikmah dari Hari Raya Idul Fitri




Allahu akbar.........
Allahu akbar......
Allahu akbar...
Laa Ilaa ha illallahu Allahu Akbar
Allahu Akbar Walilla Ilham

Dengan takbir dan tahmid, umat Islam melepaskan bulan Ramadan dan dengan takbir dan tahmid pula menyambut 1 Syawal 1438 H.

Mudah-mudahan pelepasan bulan Ramadan dan penyambutan bulan Syawal terpenuhi makna dan arti kedua peristiwa yang terjadi dalam suasana bergembira.

"Mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa" (QS. Al-Hujurat ayat 3).


Tujuan dari puasa adalah untuk menjadikan orang-orang yang melakukannya menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. 

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183: 

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sekalian dapat bertaqwa”.

Idul fitri adalah hari kemenangan besar yang mengembalikan manusia pada fitrahnya (kesuciannya) dimana jiwa kembali bersih karena dibasuh dengan ibadah, fitrah dan saling memaafkan serta rezeki yang kita miliki telah dicuci pula dengan zakat.

Di hari Idul Fitri, jiwa kita akan merasa tenang dan tenteram karena dosa-dosa kita kepada Allah SWT telah diampuni, berkat puasa Ramadhan yang telah kita lakukan kareana dorongan iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT. 

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: 

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan karena iman dan mengharapkan pahala, niscaya diampunkan baginya apa yang telah lalu dari dosanya”.



Sesudah shalat Idul Fitri nanti kita akan meminta maaf kepada keluarga, kaum kerabat dan famili, teman, tetangga dan kenalan kita dari kejahatan, kesalahan serta perbuatan dzalim yang pernah kita lakukan terhadap mereka, agar jiwa kita benar-benar terbebas dari dosa kepada Allah SWT dan kesalahan kepada sesama manusia. Dan dengan demikian kita akan dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. 

Dalam surat Al-Imran ayat 112 Allah,SWT telah berfirman:

“Mereka itu akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka itu menyambung tali hubungan baik dengan Allah SWT dan tali hubungan baik dengan sesama manusia”.

Berikut beberapa kebiasaan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menyambut Idul Fitri yang patut Umat Islam khususnya akhwan dan ukhti contoh, yaitu: 
  1.      Berpenampilan indah 
  2.      Bertakbir
  3.       Mandi sebelum sholat id
  4.      Makan Sebelum berangkat Sholat
  5.      Saling mengucapkan selamat pada hari raya 
Tahukah kamu apa ucapan yang baik serta dianjurkan sebagai ucapan selamat? 
 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab:
"Ucapan selamat pada hari raya, dimana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah sholat Id: Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian)." Itu juga yang dilakukan para sahabat Rasulullah SAW bila bertemu pada hari raya).
Dan di jawab barrakallahu fihkum

Hikmah pertama adalah penyadaran hakikat diri sebagai hamba Allah.
 "Dan tak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzaariyat ayat 56). Itulah sesungguhnya makna sebenarnya atas tugas kita di dunia ini.

Hikmah kedua adalah menjadikan Idul Fitri sarana untuk mengeratkan kembali hubungan kita dengan Allah SWT dan manusia. Selama setahun mungkin kita telah melakukan begitu banyak kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. 

Nah, salah satu hikmah Idul Fitri ialah menghadirkan moment saling memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat terutama kepada kedua orang tua kita selama ini yang telah membesarkan kita, kemudian kepada keluarga terdekat kita yang mungkin saja sering kita acuhkan dan juga kepada teman-teman yang bergaul dengan kita baik di lingkungan rumah, sekolah atau di tempat yang sangat jauh.

Hikamah Terakhir, sebagai seorang hamba, hikmah Idul Fitri lainnya ialah membawa kita untuk semakin dekat kepada Allah SWT. 



Ingatkah kamu saat seorang hamba berbuat dosa maka ada Empat bukti kecintaan Allah SWT pada kita :
Pertama, rezeki kita tetap mengalir meski dosa kita bertumpuk.
Kedua, nikmat sehat yang tetap dianugerahkan-Nya.
Ketiga, Allah SWT tidak segera menyiksa hamba-Nya saat itu juga
dan keempat, Allah SWT tidak membeberkan aib atau dosa kita.

Nahh itu dia teman teman hikmah, hakikat dan makna dari hari raya idul fitri semoga amal puasa  kita di terima oleh allah SWT dan di ampunkan segala dosa dosa kita juga mendapat kan ilmu yang bermanfaat yang di praktekan kedalam kehidupan sehari hari aamiin. 
Taqobbalallahu minna wa minkum wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh 😊




Sumber : https://jadiberita.com › ... › Ini Makna dan Hikmah Idul Fitri


Selasa, 20 Juni 2017

Keutamaan Shalat Dhuha

Assalamu'alaikum akhi dan ukhti
Semoga sampai saat ini, kita masih bisa terus bersyukur kepada Allah atas apa yang telah diberikan-Nya.

Nah, saat ini admin mau membahas mengenai Sholat Dhuha.

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu Dzuhur. Waktunya dimulai ketika matahari tampak kurang lebih setinggi tombak dan berakhir sampai tergelincir matahari (waktu Dzuhur) sekitar pukul 07.00 hingga jam 10.00 waktu setempat.

keutamaan-keutamaan sholat Dhuha
1. Sholat Dhuha adalah Sedekah
rasulullah bersabda;
“Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan Sholat Dhuha dua rakaat.” (H.R Muslim dari Abu Dzar) 

2. Sholat Dhuha sebagai simpanan amal cadangan
Salah satu fungsi sholat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan sholat wajib. Sholat sunah juga merupakan simpanan amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan sholat fardhu (wajib). Seperti itulah juga fungsi dari Sholat Dhuha sebagai salah satu sholat sunah. Tentang ini, Rasulullah Saw menjelaskan dalam hadisnya; “Sesungguhnya yang pertama kali dihisan pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai sholat sunah maka sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya.” (H.R. Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA)


3. Keuntungan yang besar
Keutamaan yang dimiliki Sholat Dhuha salah satunya adalah di dalamnya terdapat keuntungan yang besar. Hal ini tergambar dalam hadis Rasulullah Saw “Barangsiapa sholat Dhuha 2 rakaat, ia tidak akan termasuk golongan pelupa/lalai. Barangsiapa sholat Dhuha 4 rakaat, akan dimasukkan kepada golongan orang-orang yang taubat (kembali kepada Allah). Barangsiapa sholat Dhuha 6 rakaat, akan dicukupi kebutuhannya hari itu. Barangsiapa sholat Dhuha 8 rakaat, termasuk golongan hamba-hamba yang patuh. Dan barangsiapa sholat Dhuha 12 rakaat maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” (H.R. Thabrani dari Abu Darda’)

4. Tercukupi kebutuhan hidupnya
Orang yang gemar melaksanakan sholat Dhuha karena Allah, akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Rasulullah Saw menjelaskan dalam hadits Qudsi dari Abu Darda’ bahwa Allah berfirman: “Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (H.R. Tirmidzi)

5. Mendapat pahala haji dan umrah
Keutamaan sholat Dhuha bagi orang yang mendirikannya adalah mendapatkan pahala haji dan umrah. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang sholat Shubuh berjamaan kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya.” (H.R. Tirmidzi) 

6. Diampuni dosanya walaupun sebanyak buih di laut
Orang yang membiasakan melaksanakan Sholat Dhuha jika, Allah akan mengampuni semua dosanya meskipun sebanyak buih di laut. Sebagaimana disebut dalam hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan.” (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

7. Dibangunkan istana di syurga
Keutamaan yang tekandung dalam Sholat Dhuha, salah satunya adalah Allah akan membangunkan istana di surga bagi orang yang gemar menunaikan sholat Dhuha. Rasulullah Saw menegaskannya dalam hadits dari Anas bin Malik: “Barangsiapa sholat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga.” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).


Masya Allah bangetkan bagaimana keutamaan shalat Dhuha. yuk sama sama mulai menjaga Shalat Dhuha nya :-)











terimakasih kepada media
http://bacaandoa.com/pengertian-dan-7-keutamaan-sholat-dhuha/#

Yukk Sholat Terawih ini dia 30 Keutamaan nya

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh...Hai akh, hai ukh, apa kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin... Kali ini kita akan membahas tentang keutamaan sholat terawih di bulan ramadhan

Sholat tarawih hukumnya Sunnah Muakad dan bisa dilaksanakan sendirian atau berjamaah. Pada umumnya, sholat tarawih dilaksanakan dengan rakaat sebanyak 20 rakaat ditambah 3 rakaat sholat witir dan dilaksanakan pada waktu setelah sholat Isya’.
Adapun niat sholat tarawih yaitu :

(Niat Sholat tarawih berjamaah)
 أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini (ma’muman/imaaman) lillahi ta’aalaa.
Artinya : ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta’ala”

(Niat Sholat tarawih sendiri)
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
“Usholli sunnatattarowihi rok’ataini lillahi ta’ala”
Artinya : ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Sholat tarawih juga membawa banyak sekali kemanfaatan.Dilihat dari segi kesehatan, sholat tarawih bisa dianggap sebagai olah raga ringan yang dilakukan malam hari karena pagi harinya orang yang menjalankan ibadah puasa pada umumnya mengurangi aktifitasnya, sehingga orang yang melakukan sholat tarawih pada malam hari tubuhnya tetap fit dan segar bugar meskipun dalam keadaan berpuasa.
Disisi lain, sholat tarawih juga memiliki keutamaan yang sangat mulia, didalam setiap malam sholat tarawih yang dilaksanakan memiliki masing-masing keutamaan yang berbeda dari malam-malam sebelumnya.
Mari kita simak baik-baik 30 keutamaan sholat tarawih :

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -1:

Dosa-dosa orang yang beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -2:

Dirinya diampuni juga (dosa) kedua orang tuannya jika keduanya beriman.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke 3:

Malaikat memanggil dari bawah ‘Arsy: Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu!’

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -4:

Baginya pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan (Al Qur’an).

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -5:

Allah memberinya pahala seperti orang yangshalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjid Aqsha.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -6

Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi Baitul Makmur dan bebatuan pun memohonkan ampunan baginya.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke 07:

Seakan-akan dia bertemu Musa as dan kemenangannya atas firaun dan Haman.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke - 08:

Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim ‘Alaihis Salam.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke- 09:

Seakan-akan dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke-10:

Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -11:

Dirinya keluar dari dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -12:

Pada hari kiamat dirinya akan dating seperti bulan di malam purnama.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -13:

Pada hari kiamat dia akan datang dengan keamanan dari segala keburukan.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -14:

Malaikat datang untuk menyaksikannya shalat taraweh dan kelak Allah tidak akan menghisabnyapada hari kiamat.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -15:

Para malaikat dan para malaikat pembawa Arsy dan kursi bershalawat kepadanya.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -16:

Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -17:

Diberikan pahala seperti pahala para Nabi.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -18:

Para malaikat memanggil, ‘Wahai Abdullah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan meridhai kedua orang tuamu.’

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -19:

Allah mengangkat derajatnya di surge Firdaus.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -20:

Dia diberikan pahala para syuhada dan orang-orang shaleh.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -21:

Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -22

Pada hari kiamat ia akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -23:

Allah membangun baginya sebuah kota di surga.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -24:

Dikatakan kepadanya, ‘Ada 24 doa yang dikabulkan.’

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -25:

Allah mengangkat siksa kubur darinya.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -26:

Allah mengangkatnya seperti pahala 40 ulama.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -27:

Pada hari kiamat ia akan melintasi Shirathul Mustaqim bagai kilat yang menyambar.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -28:

Allah mengangkatnya 1000 derajat di surga.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -29:

Allah memberikan ganjaran baginya 1000 hujjah (argumentasi) yang dapat diterima.

HIKMAH TARAWIH MALAM ke -30 :

SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku.

Hal tersebut tidak terbantahkan lagi bersumber dari sabda Nabi muhammad S.A.W yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib yang di kutib dari kitab Durrotun Nasihin (kitab kuning).

Begitu muliannya keutamaan sholat tarawih yang hanya ada pada bulan ramadhan, alangkah baiknya jika sebagai umat muslim kita tidak terlewatkan 1 malampun.Karena setiap ibadah yang kita lakukan semata-mata Allah tujukan kepada kita kemanfaatannya baik dunia dan akhirat.

Pesan penulis : Sholatlah kamu, baik itu sholat wajib atau sunnah, karena itu merupakan kebutuhanmu sendiri karena Allah tidak perlu kamu sholati.Allah mewajibkan sholat atasmu karena semata-mata untuk kebaikkanmu diduna dan akhirat.Terutama dibulan ramadhan, mari perbaiki ibadah dan niat kita, karena bulan ramadhan adalah bulan yang mengintrospeksikan amalan 11 bulan kita sebelumnya dan 11 bulan yang akan datang.

sumber : http://blog.lazada.co.id/30-keutamaan-sholat-tarawih-di-bulan-ramadhan/ 

7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar



Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Hai akh, hai ukh, apa kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT. Aamiin...


Kali ini kita akan membahas tentang 7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar banyak muslim yang menginginkan malam lailatul qadar begitu utama dari malam lainnya. di bulan ramadhan ini kita sudah melaksanakan puasa dan ini dia keistimewaan malam lailatul qadar

1- Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan,

 “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” 

(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.

2- Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan

Allah Ta’ala berfirman,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).

 An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” 

  • (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.
  • (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

3- Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).

Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.

4- Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril(QS. Al Qadar: 4)  

Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. 

  • (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407) Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.

5- Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’

Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
 
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar(QS. Al Qadr: 5) 

yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid

  • (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.

6- Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan

Allah Ta’ala berfirman,

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
 
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah(QS. Ad Dukhan: 4).  

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.

Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah­ dalam Syarh Muslim (8: 57) bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.

7- Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)[1]


Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.

Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.

Copyright @ 2013 Rohis SMK Negeri 1 Depok (RHISAD).

Designed by MediaIslami | MEDIARHISAD