Puasa adalah amalan yang sangat utama. Dengan puasa
seseorang akan terlepas dari berbagai godaan syahwat di dunia dan terlepas dari
siksa neraka di akhirat. Puasa pun ada yang diwajibkan dan ada yang
disunnahkan. Setelah kita menunaikan yang wajib, maka alangkah bagusnya kita
bisa menyempurnakannya dengan amalan yang sunnah. Ketahuilah bahwa puasa sunnah
nantinya akan menambal kekurangan yang ada pada puasa wajib. Oleh karena
itu,amalan sunnah sudah sepantasnya tidak diremehkan.
Senin dan kamis merupakan dua nama hari dalam kalender
Hijriyah dan Masehi. Namun hari itu memiliki keistimewaan tersendiri, karena
pada hari itu Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan
puasa sunnah pada hari-hari itu.
Puasa Senin dan Kamis adalah puasa yang paling sering
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
1. Keutamaan Puasa Senin-Kamis
Diterima dari Abu Hurairah r.a. :Artinya: “Bahwa Nabi saw.
Lebih sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis, lalu ditanyakan orang padanya
apa sebabnya. Maka ujarnya: ‘Sesungguhnya malam-malam itu dipersembahkan pada
setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap Muslim,
kecuali dua orang yang bermusuhan, maka firman-Nya: ‘Tangguhkanlah kedua mereka
itu’!” [2].
Dan pada Shahih Muslim tercantum: Artinya: “Bahwa Nabi saw.
Ditanyai orang tentang berpuasa pada hari Senin, maka sabdanya: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ
فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ
فِيهِ ‘Itu adalah hari
kelahiran saya, dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepada saya’.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, تُعْرَضُ
الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى
وَأَنَا صَائِمٌ “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah)
pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku
sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم-
كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada
hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Shahih).
2. Manfaat Puasa Senin-Kamis
Dijamin masuk Surga. Allah SWT menyediakan surga untuk
hamba-Nya yang beriman, bertakwa dan beramal saleh. Di sanalah mereka akan
abadi dengan kenikmatan yang Allah SWT sediakan. Karena itu, tidak ada tempat
yang paling baik dan paling indah sebagai tempat kembali di akhirat kecuali
surga. Surga yang penuh kenikmatan diciptakan oleh Allah SWT sebagai ganjaran
atas jerih payah hambaNya yang bertakwa. Rasulullah saw. bersabda:إن في الجنة
بابًا يقال له: الريان،
يدخل منه الصائمون يوم
القيامة لا يدخل منه
أحد غيرهم. يقال: أين
الصائمون؟ فيقومون لا يدخل
منه أحد غيرهم، فإذا
دخلوا أغلق فلم يدخل
منه أحد Artinya: “Sesungguhnya di
surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh
orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari
pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. di katakan : manakah orang-orang
yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu
kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak
seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim).
Maksud dari beberapa pintu surga dibuka pada dua hari
tersebut; Senin dan Kamis, yaitu di saat inilah setiap orang-orang Mukmin
diampuni, kecuali dua orang Mukmin yang sedang bermusuhan. Dalil yang
menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah
radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Pintu-pintu Surga di buka pada hari
Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan
saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap
kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua
orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini
sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).
Terhindar dari Siksa Api Neraka. Begitu istimewanya ibadah
puasa di hadapan Allah SWT sehingga orang tersebut akan diberikan ganjaran
surga di akhirat. Namun, Allah SWT belum cukup dengan memberikan surga kepada
orang-orang yang berpuasa. Allah SWT juga akan menjauhkan api neraka dari orang
yang berpuasa sejauh-jauhnya.
Menjadi Penolong pada Hari Kiamat.
Menanamkan Kedekatan Diri pada Allah SWT.
Beberapa manfaat bagi
kesehatan jasmani antara lain adalah:
Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan.
Karena pada hari saat kita tidak berpuasa alat penceranaan di dalam tubuh
bekerja sangat keras, dan pada saat puasalah alat pencernaan tersebut
beristirahat
Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi).
Dengan puasa Senin-Kamis, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita
sehingga menghasilkan enzim antioksi dan yang dapat membersihkan zat-zat yang
bersifat racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang
berlebihan gizi, yang belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan
gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit
degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner,
kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
3. Niat Puasa Senin dan Kamis
Bagi pembaca yang akan beramal puasa Senin dan Kamis maka
niatnya cukup berkata akan berpuasa sunnah Senin atau Kamis. Waktu untuk
berniat dari mulai maghrib hingga sebelum fajar hari Senin atau Kamis. Pada
saat melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis diperbolehkan untuk berniat di
pertengahan hari. Dalam hadits diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. berkata :
كان رسولُ الله -صلى
الله عليه وسلم- إِذا
دخل عليَّ قال : هل
عندكم طعام؟ فإذا قلنا
: لا ، قال : إني
صائم
Artinya: “Ketika Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wasallam-
masuk kepadaku dan bertanya : apakah engkau memiliki makanan? aku berkata :
tidak, beliau berkata : berarti aku puasa.” (HR Abu Daud).
Niat dilakukan di dalam hati saja, pasalnya tidak dalil yang
menerangkan agar niat berpuasa Senin dan Kamis harus seperti apa? Sementara
yang diriwayatkan dari Rasulullah saw. dalam rangka berniat untuk beribadah
-kebanyakan- dilakukan cukup di dalam hati.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ
ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ
ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci
Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
0 komentar:
Posting Komentar