Minggu, 18 Mei 2014

Filled Under:

Bacaan dan Tata Cara Shalat Jenazah

Niat Shalat Jenazah dan Tata Cara Shalat Jenazah
Shalat Jenazah ialah shalat yang dikerjakan ketika ada orang muslim maupun muslimah yang meninggal dunia, tata cara shalat jenazah tak perlu lakukan rukuk serta sujud, cukup hanya dengan berdiri saja, lalu takbir sejumlah empat kali diselingi dengan bacaan – bacaan doa khusus, lalu diakhiri dengan salam seperti shalat pada umumnya. hukum mengerjakan shalat jenazah adalah fardhu kifayah.
Walau demikian kadang kala masih ada umat islam yang belum tahu bagaimana tata cara shalat jenazah yang baik dan benar, oleh karena itu pada kesempatan kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai shalat jenazah mulai dari Lafadz niat shalat jenazah, Tata Cara Sholat Jenazah hukum mengerjakan sholat jenazah, bacaan doa sholat jenazah beserta artinya baik dalam bahasa arab ataupun latin atau bahasa indonesia, dan juga disertai rukun, syarat, serta dalil-dalil mengenai sholat jenazah/sholat mayit dan manfaat serta keutamaan sholat jenazah. Tentunya itu semua akan kita bahas pada artikel kali ini.

Hukum Shalat Jenazah
Hukum Sholat Jenazah yaitu Fardhu Kifayah” berarti harus buat kita umat muslim untuk menshalati muslim yang lain yang sudah meninggal, bila tak dikerjakan maka ini jadi tanggung jawab semua umat muslim.
Keutamaan Shalat Jenazah diperkuat dengan sabdah Nabi Muhamad SAW didalam hadist :
“Barangsiapa yg menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia mendapatkan 1 qirath, & barang siapa yg menyaksikannya hingga ikut mengantar ke kubur, maka mendapatkan 2 qirath”. Ditanyakan, “Apakah yang dimaksudkan dengan 2 qirath itu? ” Beliau menjawab, “Seperti 2 gunung yg besar.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Rukun Shalat Jenazah :

1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
  1. 3. Takbir 4 kali diselingi dengan beberapa bacaan
  2. 4. Membaca surat alfatihah setelah takbir yang pertama sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i,   “Menurut sunnah, di dalam shalat jenazah hendaknya membaca Ummil Qur’an (al-fatihah) dengan pelan dalam takbir pertama”
  3. 5. Membaca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir yang kedua
  4. 6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
  5. 7. Salam


-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Niat Shalat Jenazah

Seperti shalat yang lain baik itu wajib ataupun sunnat, niat adalah sisi utama dalam unsur beribadah bagi kaum Muslim, berikut :


Niat untuk jenazah laki-laki:
اُصَلِّي علي هذا الَميّتِ ِلله تعالي
” Ushallii ‘alaa haadzal mayyiti lillaahi ta’aala”
Artinya : Aku niat menshalatkan mayyit (laki-laki) ini, karena Allah Ta’aala



Niat untuk jenazah perempuan:
اُصَلِّي علي هذه الَميّتِة ِلله تعالي
” Ushallii ‘alaa haadzihil mayyitati lillaahi ta’aala”
Artinya : Aku niat menshalatkan mayyit (perempuan) ini karena Allah SWT.


Tata Cara Shalat Jenazah
1. Takbir Pertama
Sesudah takbir dilanjutkan dengan membaca ta’awudz kemudian lanjut dengan membaca al-fatihah, tanpa dibarengi dengan doa iftitah maupun surat pendek seperti sholat biasanya. ini menurut pendapat banyak ulama bahwasanya dalam sholat jenazah tak harus membaca doa iftitah.



2. Bacaan Ta’awwudz

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

A’uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim
Artinya : Aku berlindung dari syaiton yang terkutuk.

Kemudian lanjut dengan membaca surah Al-Fatihah.


3. Takbir kedua
Kemudian setelah takbir ke-2 baca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut bacaannya:
أللهم صَلِّ علي محمد وعلي ألِ محمد كما صَلَيْتَ علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم وبارِكْ علي محمد وعلي أل محمد كما باركت علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد
“Allaahumma shalli ‘alaa muhammadin, wa ‘alaa aali muhammadin, kamaa shallaita ‘alaa ibraahiima, wa ‘alaa aali ibraahiima. Wa baarik ‘alaa muhammadin, wa ‘alaa aali muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa ibraahiima, wa ‘alaa aali ibraahiima. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.”

Artinya : Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad & keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji & Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak & istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim & keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji & Maha Agung.


4. Takbir ketiga
Berikut ini bacaan doa shalat jenazah setelah takbir ketiga:
اللهم اغْفِرْ لَهُ وارْحَمهُ وعافِهِ واعفُ عنه وأَكْرِمْ نُزولَهُ ووسِّعْ مَدخلَهُ واغْسِلْهُ بِماءٍ وثَلْج وبَرَدٍ ونَقِهِ من الخَطايا كما يُنَقَي الثَوبُ الأَبْيَضُ مِنِ الدَنَسِ وأَبْدِلْهُ دارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وأَهْلًا خَيْراً من أهلِهِ وَزَوْجًا خَيْراً مِن زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ القَبْرِ وعَذَابَ النارِ
“Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘aafihi, wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzuulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin wabaradin, wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa ‘adzaabannaar.”
Artinya : Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.

5. Takbir ke empat
Bacaan doa shalat jenazah setelah takbir ke 4 adalah membaca doa di bawah ini:
اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ
“Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba’dah”

Artinya : Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.



6. Salam

Terakhir adalah melakukan salam dengan menengok ke kanan dan kekiri sebagaimana dalam sholat biasanya

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh”

Artinya : “Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua”

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bacaan Doa Shalat Jenazah :


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ [وَعَذَابِ النَّارِ]

“Alloohummaghfir lahu Warhamhu Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘ahu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa Wassi’ Madkholahu, Waghsilhu Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu Daaron Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi, Wa Adkhilhul Jannata, Wa A’idhu Min ‘Adzaabil Qabri”

Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ.
“Alloohumaghfir Lihayyinaa Wa Mayyitinaa Wa Syaahidinaa Wa Ghoo’ibinaa Wa Shoghiirinaa Wa Kabiirinaa Wa Dzakarinaa Wa Untsaanaa. Alloohumma Man Ahyaitahu Minnaa Fa Ahyihi ‘Alal Islaam, Wa Man Tawaffaitahu Minnaa Fatawaffahu ‘Alal Iimaan. Alloohumma Laa Tahrimna Ajrahu Wa Laa Tudhillanaa Ba’dahu”
“Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di antara kami dan yang mati, orang yang hadir di antara kami dan yang tidak hadir ,laki-laki maupun perempuan. Ya Allah! Orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dengan memegang ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dengan memegang keimanan. Ya Allah! Jangan menghalangi kami untuk tidak memper-oleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya.” ( HR. Ibnu Majah 1/480, Ahmad 2/368, dan lihat Shahih Ibnu Majah 1/251)

اَللَّهُمَّ إِنَّ فُلاَنَ بْنَ فُلاَنٍ فِيْ ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَقِّ. فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Alloohumma Inna Fulaanabna Fulaanin Fii Dzimmatika, Wa Habli Jiwaarika, Fa Qihi Min Fitnatil Qobri Wa ‘Adzaabin Naari, Wa Anta Ahlal Wafaa’i Wal Haqqi. Faghfirlahu Warhamhu, Innaka Antal Ghofuurur Rohiim”
“Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali perlindunganMu. Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau adalah Maha Setia dan Maha Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya Engkau, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” (HR. Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu Dawud 3/21)

اَللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمْتِكَ احْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ حَسَنَاتِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ.
“Alloohumma ‘Abduka Wabnu Amatikahtaaja Ilaa Rohmatika, Wa Anta Ghoniyyun ‘An ‘Adzaabihi, In Kaana Muhsinan, Fa Zid Fii Hasanaatihi, Wa In Kaana Musii’an Fa Tajaawaz ‘Anhu”
Ya, Allah, ini hambaMu, anak ham-baMu perempuan (Hawa), membutuh-kan rahmatMu, sedang Engkau tidak membutuhkan untuk menyiksanya, jika ia berbuat baik tambahkanlah dalam amalan baiknya, dan jika dia orang yang salah, lewatkanlah dari kesalahan-nya. (HR. Al-Hakim. Menurut pendapatnya: Hadits ter-sebut adalah shahih. Adz-Dzahabi menyetujuinya 1/359, dan lihat Ahkamul Jana’iz oleh Al-Albani, halaman 125)

Nah, artikel islami ini mengenai Bacaan dan Tata Cara Shalat Jenazah telah diulas secara lengkap serta bacaan doa dan maknanya. Wajib untuk kita semua umat islam mengurus serta menjaga jenazah dan menshalatkannya karena hukumnya yaitu fardhu kifayah.
Demikianlah artikel  ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua serta bagi saya sendiri khususnya. Jika ada kesalahan penulisan ataupun terjemahan, penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Amiiin…!

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Rohis SMK Negeri 1 Depok (RHISAD).

Designed by MediaIslami | MEDIARHISAD