يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
Amma ba’du :
Ayyuhal muslimun ! bertakwalah kepada Allah
Subhanahu Wata’ala . Karena takwa kepada Allah Dapat mengantarkan
manusia kepada ilmu yang merupakan tangga keselamatan, dengan izin Allah
Subhanahu Wata’ala . Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan . (QS.Al-Anfal :29)
Yang dimaksud dengan Furqan ialah ilmu yang bisa
digunakan untuk membedakan Fakta-fakta yang ada dan memisahkan antara
yang hak ( benar ) dan yang batil ( salah ).
Ibadallah , tidak ada yang menyaksikan bahwa
ilmu pengetahuan adalah keburukan, bencana, dan kehinaan. Ilmu yang
bermamfaat adalah sumber keutamaan, sedangkan kebodohan adalah kubangan
dan pusat kehinaan.Ilmu pengetahuan adalah sumber air yang paling segar
dan tempat berkumpulnya hal-hal yang berserahkan. Dengan ilmu yang
bermamfaat, individu-individu dan kelompok-kelompok dapat membangun
kejayaan dan peradaban. Sedangkan dengan kebodohan pilar-pilar bangunan
akan rapuh, penyangga bangunan akan runtuh, dan anak manusia akan
dilanda kehancuran. Oleh karena kedudukan dan posisi ilmu yang tinggi
itulah agama kita. Agama islam yang hanif mendorong untuk menguasai
ilmu, menganjurkan untuk mempelajarinya dan menyerukan untuk menempuh
jalurnya. Islam juga mengjarkan bahwa mencari ilmu yang bermamfaat
adalah jalan menuju gerbang surga, dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala.
.
Dalam sebuah Hadits Shahih Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :
‘’ Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga.’’ ( HR. Muslim, 2699 )
Perintah membaca adalah seruan pertama yang digunakan
oleh Islam. Hal itu dilakukan dalam rangka mengingatkan pentingnya
nilai ilmu pengetahuan, mengangkat harganya, memantapkan pondasi
bangunan mental di dalam umat, membangun panggung peradaban umat,
membuka rahasia kemajuan, dan perkembangan eksistensinya. Yakni ilmu
pengetahuan tentang Kitab Allah dan Sunnah RasulNya Serta segala macam
ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh umat Islam di dalam melanjutkan
perjalanannya.
Sehingga mereka bisa membuat peradabannya sejalan
dengan zaman di mana mereka hidup Namun tetap memegang teguh
perinsip-perinsip akidahnya dan ajaran-ajaran agamanya .
Ummatal Islam ! Di dalam Kitab Allah banyak sekali ayat yang mengangkat topik yang penting ini. Bukankah anda pernah membaca Firman Allah ,
Adakah orang yang mengetahui bahwasannya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta. ? (QS. Ar-Ra’du :19)
Atau firman Allah Subhanahu Wata’ala ,
Dan katakanlah: “Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (QS. Thaha :114)
Atau firman Allah Subhanahu Wata’ala,
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.( orang-orang yang berilmu. (QS. Fathir :28)
Atau firman Allah Subhanahu Wata’ala,
Katakanlah:”Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui”? (QS. Az-Zumar :9)
Atau Firman Allah Subhanahu Wata’ala,
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.Al-Mujadilah :11)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam Sang Guru
pertama adalah suri tauladan yang baik dalam hal ini. Di dalam Sunnah
beliau, baik Sunnah qauliyah maupun Sunnah amaliyah terdapat banyak informasi yang menerangkan adanya kedudukan tertinggi dalam masalah ini.
Sedangkan generasi Salaf kita yang Shalih telah
mencatat halaman-halaman paling cemerlang, membuat model paling
menakjubkan dalam hal minat terdapat ilmu pengetahuan, dan telah
melintasi gurun pasir yang luas dalam rangka mencari ilmu. Sehingga
kerja keras mereka itu mewariskan peradaban ilmiah yang beragam dan
belum ada yang menyamainya sepanjang sejarah. Dan perpustakaan Islam
dalam berbagai disiplin ilmu menepati tempatnya yang sangat tinggi. Hal
itu tak lain karena pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala, kemudian
berkat niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu; tidak dinodai oleh
ketamakan duniawi dan ambisi materi. Juga berkat adanya metode yang
benar, keseriusan dan semangat pantang menyerah yang perlu ditiru dan
diteladani oleh para penuntut ilmu saat ini .
Wahai umat ilmu dan iman ! Sesungguhnya
musibah terbesar yang menimpa banyak orang Islam sekarang adalah
kebodohan terhadap agama Allah . Inilah yang menjadi penyebab timbulnya
segala masalah dan pemicu lahirnya segala kesulitan. Orang semacam itu
bila hidup tidak dianggap ada dan bila mati tidak dianggap hilang.
Adanya tuhan yang disembah selain Allah dan banyaknya orang yang
beribadah dengan cara yang berlainan dengan syari’at Allah, akibat dari
kebodohan ( ketidak tahuan ) akan hakikat Islam dan prinsip-prinsipnya
yang luhur .
Pendek kata, Segala macam keburukan, bencana,
kerusakan dan penyakit yang ada di dalam akidah, ibadah, persepsi,
pikiran, prilaku dan perangai umat bersumber dari kebodohan dan bermula
dari ketidak tahuan. Barangsiapa menginginkan keselamatan maka jalur
ilmulah tangga menuju kesana, dengan izin Allah .
Ilmu yang paling kita inginkan adalah ilmu tentang
Kitab Allah. Baik dalam konteks membaca, menghapal,merenungkan maupun
menafsirakannya. Berikutnya adalah ilmu tentang Sunnah Rasulullah
Shalallahu Alaihi Waasallam, Baik dalam konteks priwayatan,
pemahaman,maupuan penerapan. Juga memberikan perhatian terhadap
pendalaman agama Allah dalam bidang akidah, ibadah, muamalah, dan
lain-lain. Supaya seorang muslim mengetahui duduk perkaranya. Begitu
juga ilmu tentang bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab yang fushhaa (
baku ) yang dihindari oleh banyak orang, dicampuradukkan dengan
bahasa-bahasa lainnya, dan tidak henti-hentinya mendapat serangan dalam
hal unsub (gaya bahasa), tarkib (struktur), Syair (puisi), dan natsar
(prosa)nya dari sebagian orang yang menaruh dendam kepadanya. Tetapi
Allah selalu menjadi penjaganya sepanjang dia menjaga agama dan Kitab
Sucinya.
Sesungguhnya umat Islam saat ini sangat membutuhkan
generasi muda yang mampu menguasai Ilmu-ilmu penting yang dibutuhkan
oleh umat Islam. Seperti Ilmu kedokteran, tehnik, ekonomi dan ilmu-ilmu
lainnya yang termasuk fardu kifayah. Supaya mereka dapat menjadi pelayan agamanya dan tidak bergantung kepada orang lain.
Suatu hal yang perlu diingatkan, yaitu harus ada
sekelompok umat Islam yang mempelajari ilmu-ilmu kemiliteran dan
menguasai alat-alat perang. Supaya mereka bisa mengikuti zaman di mana
mereka hidup. Dan mereka bisa mempertahankan tempat-tempat suci mereka.,
kehormatan dan keyakinan mereka. Di samping itu, harus ada juga
sebagian umat Islam yang menekuni ilmu-ilmu frofesi dan ilmu-ilmu
terapan. Supaya umat Islam bisa melengkapi diri dengan semua disiplin
ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi mereka. Namun, yang terpenting di
dalam setiap ilmu adalah keikhlasan dalam menjalankan dan menggunakannya
untuk kepentingan agama, akidah dan dakwah Islam.
Mudah-mudahan anak-anak umat Islam yang saat ini
tengah bersiap-siap memasuki tahun ajaran baru bisa memahami isu-isu
yang penting ini, di dalam bingkai misi yang agung. Wahai anak-anak
Islam! Wahai para pelajar! Wahai orang-orang yang dimuliakan oleh Allah
dengan menimba warisan Nabi. Takutlah kepada Allah dalam menuntut ilmu,
tekunilah ilmu agama, ikutilah metode yang benar dan ambillah dari
orang-orang yang kredibel. Wahai para guru! Wahai orang-orang yang
mengemban amanat pengajaran dan pendidikan bagi anak-anak belahan jiwa
umat Islam. Takutlah kepada Allah dalam menghadapi mereka. Ketahuilah
bahwa anda dimintai pertanggung jawaban atas mereka di hadapan Allah.
Jadilah suri tauladan bagi mereka. Jadilah contoh baik yang bisa ditiru
akhlak dan keistiqomahannya. Didiklah mereka dengan pendidikan Islam
yang benar, agar proses pembelajaran dan pendidikan berjalan dengan
langkah-langkah yang benar. Anda adalah pendidik sebelum menjadi
pendikte .
Sedangkan para ulama, pewaris para Nabi yang
dikaruniai Allah ilmu dan pengetahuan memiliki kewajiban yang sangat
besar dalam menyampaikan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada umat
Islam. Juga dalam mengembalikan posisi ilmu agama dan menghidupkan
mejlis-majlis dzikir ( pengajian ) di masjid-masjid dan lembaga-lembaga
pendidikan, agar tidak temasuk menyembunyikan ilmu, karena hal itu
diharamkan. Diserukan kepada orang-orang yang diberi amanat untuk
membuat perencanaan dan menyusun kurikulum pelajaran bagi putra-putri
umat Islam, agar senantiasa takut kepada Allah dalam konteks mereka.
Hendaknya mereka memuaskan kepada ilmu-ilmu agama. Menjadikan Al-Qur’an
dan As-Sunnah sebagai landasan kurikulum mereka, dan mengikis habis
hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama., norma-norma dan
prinsip-prinsip kita. Supaya sekolah-sekolah, pesantren-pesantren dan
universitas-universitas berubah menjadi panggung-panggung kebaikan dan
petunjuk. Serta menjadi arena-arena pembinaan dan pendidikan .
Kemudian ajakan kepada para wali murid agar memahami
peran besar mereka dalam mengontrol putra-putri mereka, mengawasi
tingkah laku mereka, dan menciptakan hubungan yang kuat antara keluarga
dan sekolah. Sehiangga terjadi kerja sama yang konstruktif dan produktif
(sinergi) dalam tataran ilmu, praktik, bimbingan dan pendidikan.
Ayyuhal musimun! Ini adalah isyarat singkat
dalam dalam sebuah tugas yang berat. Saya berharap bahwa pengangkatan
topik ini bertepatan dengan permulaan tahun ajaran baru dapat menjadi
pendorong semangat kita semua. Dan masing-masing kita bisa memahami
perannya, sehingga masyarakat muslim kita bisa mendapatkan kemuliaan,
ketahanan, perlindungan, kejayaan dan kekuatan yang diharapkannya .
Kita memohon kepada Allah agar berkenan menganugrahi
kita ilmu yang bermanfaat dan amal yang shahih. Sesungguhnya Dia Maha
Pemurah lagi Maha Mulia .
Khutbah Kedua
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
Amma ba’du :
Ibadallah ! Bertakwalah kepada Allah.
Ketahuilah nilai ilmu dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mendalami
agama anda. Karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda ,
‘’ Barang siapa yang dikehendaki baik oleh allah, niscaya dia akan memberinya kemampuan untuk memahami ilmu agama.’’ ( HR. Al-Bukhari, 71,dan Muslim. 1037 )
Bertanyalah kepada ahli ilmu tentang hal-hal yang
sulit anda mengerti dan istilah waktu-waktu anda dengan ilmu yang
bermanfaat . Karena ilmu tidak dibatasi dengan usia tertentu, tidak
terikat dengan priode tertentu dan tidak berakhir dengan keberhasilan
meraih ijazah yang tinggi .
Ketahuilah bahwa anda sedang berada di zaman saat
anda tidak bisa keluar dari fitnah kecuali dengan senjata ilmu yang
bermanfaat. Jika dunia menyaksikan antusiasme dan kebangkitan, maka
sudah seharusnya bila fenomena ini dilengkapi dengan mahkota ilmu yang
bermanfaat. Hal itu dimaksudkan untuk mengokohkan pondasi-pondasinya,
mengendalikan arah perjalanannya dan menjaganya dari penyimpangan,
dengan izin Allah .
Begitulah ! Setiap pelaku dakwah dan petugas pengawas
sosial harus memiliki tentang apa yang mereka dakwahkan dan menguasai
metode dakwah dengan hikmah (bijaksana) dan nasihat yang baik. Supaya
tidak terjadi tindakan yang melampui hikmah atau terjerumus ke dalam
aksi yang berbahaya yang pada dasarnya terjadi akibat kurangnya
penguasaan ilmu.
Salah satu penomena berbahaya dalam konteks ini ialah
fenomena ‘’sok tahu’’. Sebagian orang mengklaim diri sebagian ulama,
padahal tidak demikian adanya. Bahkan mereka tidak memiliki ilmu
sedikitpun. Lalu mereka bersikap ‘’kurang ajar’’terhadap Allah dan dan
RasulNya. Misalnya menerbitkan fatwa dan mendiskreditkan para ulama yang
diakui kredibilitasnya. Hal ini tentu akan menimbulkan bahaya besar
yang mengancam masyarakat .
Ibadallah ! Bertakwalah kepada Allah.
Pelajarilah ilmu yang bermanfaat bagi anda. Dan ikutilah ilmu dengan
amal dan dakwah kepada Allah. Semuanya harus dilakukan dengan langkah
yang terukur; tidak berlebihan dan tidak ceroboh. Dengan begitu akan
diperoleh manfaat yang besar dan kebaikan yang luas, dengan izin Allah.
Ucapkanlah shalawat dan salam kepada orang yang
mengajarkan kepada manusia, Nabi terbaik dan Rasul pilihan. Sebagaimana
diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab :56)
( Dikutip dari buku : Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Setahun, edisi pertama, ElBA Al-Fitrah, Surabaya . Diposting oleh Yusuf Al-Lombaky )
0 komentar:
Posting Komentar