Sumber Daulah Islam
SESIBUK apa kita hari
ini? Berapa jam kita beraktifitas? Dan berapa jam kita sempatkan untuk
bukan Facebook, Twitter-an, SMS-an atau chatting dengan kawan dan orang
terdekat kita?
Bandingkan kesediaan diri kita untuk
meluangkan sedikit waktu membuka mushaf al-Quran,
sempatkah? Sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak bisa mengaji setiap
hari, barang semenit-dua menit. Karena sebenarnya mengaji adalah
kebutuhan yang paling penting di antara kebutuhan yang lain. Padahal
kita hanya butuh waktu sedikit saja dari persediaan waktu kerja kita.
Untuk mengkhatamkan satu juz per 24 jam
saja mungkin hanya butuh waktu 30 menit, atau setengah juz lah minimal,
sehingga al-Quran yang 30 Juz itu bias kita khatamkan dalam setiap bulan
sekali, atau dalam 2 bulan sekali dan ini masih terlalu lama untuk 30
juz.
Ada kesalahan besar yang tidak kita
sadari, kita merasa bahwa pekerjaan adalah kesibukan yang paling
berharga, paling penting dan tidak bisa diganggu oleh kegiatan apapun.
Dan karena alas an inilah kemudian hal-hal lain yang diluar pekerjaan
dianggap tidak penting bahkan terkadang dijadikan sebagai penghambat
kelancaran pekerjaan itu.
Sangat disayang, jika ternyata al-Quran
yang penuh dengan keberkahan itu kita abaikan karena kepentingan
pekerjaan, al-Quran dianggap tidak lebih penting dari pekerjaan, Na’udzubillah.
Padahal, seandainya Keberkahan al-Quran
itu ditampakkan mungkin yang bisa kita lihat adalah keberkahan itu
mengalir kesemua arah, tidak hanya berupa pahala yang dijanjikan pada
pembacanya, tapi reaksi berkah yang didapat dari al-Quran itu mengalir
juga keurusan dunia kita, termasuk urusan pekerjaan kita. Allah
berfirman;
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً
وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ
“Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan
sebagian dari rizqi yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam
dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi.” (QS: Fathir [35]: 29)
Sebaliknya, sangat beruntung sekali
mereka yang masih bisa meluangkan sebagian waktunya untuk mengaji,
mengejar target untuk menyelesaikan satu juz dalam sehari, maka bagi
merekalah keberkahan itu tertuang, berkah dalam keluarganya,
pekerjaannya, dan berkah pada semuanya.
Kenapa bisa beruntung..? Jawabannya
sudah sangat jelas, dibaca saja al-Quran itu mendatangkan keuntungan,
apalagi jika sampai diamalkan.
Efek positifnya sangat berpengaruh besar terhadap manusia.
Hal ini telah dibuktikan oleh hasil
penelitian Ilmiah bahwa saraf mata manusia itu jumlahnya sama dengan
jumlah huruf al-Quran, sehingga dari hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa siapapun yang sering membaca al-Quran maka akan
dijauhkan dari penyakit mata.
Tidak cuma sekedar itu, golombang energi
yang dihasilkan dari getaran lantunan ayat al-Quran mampu meningkatkan
daya ingat dan memberikan ketenangan yang sangat luar biasa, hal inilah
yang menjadi kesimpulan akhir dari hasil penelitian seorang ilmuan hebat
di Amerika.
Adalah Dr. Al-Qadhi, melalui
penelitiannya yang panjang dan serius di klinik di Florida Amerika
Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat al-Quran,
seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat
merasakan perubahan fisiologi yang sangat besar, luar biasa bukan?
Kemudian, jika kita hubungkan hasil
penelitian tersebut dengan pekerjaan, maka pengaruh positif yang
dberikan oleh al-Quran sangat banyak sekali, kerjaannya fokus dan penuh
konsentrasi, dan inilah yang jarang sekali difikirkan oleh mereka yang
sibuk dengan pekerjaannya, atau memang sengaja di abaikan karena alasan
malas tersebut.
Masih mau memakai alasan apalagi untuk tidak menyempatkan buka al-Quran dan mengaji?
Sungguh rugi jika sebagai Muslim tidak
menyempatkan membaca al-Quran yang merupakan sumber energi yang sangat
luar biasa. Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam bersabda ;
“Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatupun dari al-Quran laksana sebuah rumah yang runtuh.” (HR. Tirmidzi).
Dalam hadits lain Nabi mengatakan,
“Bacalah al-Quran sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.” (HR. Muslim).
Nah, mulai hari ini, hindari sok sibuk dengan menyempatkan baca al-Quran dan tilawah.* (Khotib Umam)
0 komentar:
Posting Komentar